Ini adalah 10 kesalahan yang biasa dilakukan para staff teknik dalam pengukuran pH.
Teknik yang benar dalam pengukuran pH bisa jadi terkesan sangat rumit bagi Anda yang pertama kali mengukur. Pertanyaan seperti, "Seberapa sering Saya harus mengkalibrasi?" dan "Kapan Saya harus mengganti elektroda meter?" adalah sangat sering disampaikan oleh siapapun yang baru mempelajari proses pengukuran pH.
Kesalahan Pertama: Menyimpan Elektrode dalam Kondisi Kering
Penyimpanan elektrode yang tidak baik adalah sesuatu yang sering dilihat dari masa ke masa. Pemikiran yang tidak tepat adalah bahwa dengan menyimpan elektrode dalam bentuk kering akan menjadikan elektrode inert dan bisa dipakai dalam waktu yang lebih lama.
Yang sebenarnya terjadi, elektrode akan mengering, bahkan bisa permanen. Kaca detektor elektrode terdiri dari tiga lapisan kaca: lapisan gel terluar yang terhidrasi, lapisan tengah kering, dan lapisan dalam yang terhidrasi. Lapisan yang terhidrasi bertanggung jawab dalam memberikan sensitivitas pada perubahan pH.
Apabila lapisan terluar ini mengering, maka sensitivitas nya berkurang jauh. Ini akan menyebabkan waktu response melambat dan nilai yang tidak benar.
Kesalahan Kedua: Mengelap Kaca Detektor
Mengelap kaca detektor justru akan menyebabkan masalah, alih-alih kaca tersebut bersih tanpa tertinggal residu buffer dari sampel larutan.
Namun, mengelap kaca detektor ini dapat menimbulkan muatan statik yang akan mengganggu pembacaan voltase elektrode. Ketika pembacaan voltase ini salah, maka nilai pH yang diinterpretasikan oleh nilai voltase juga akan salah.
Kesalahan Ketiga: Menyimpan Elektrode di Air Deionization
Menyimpan elektrode di air murni (seperti deionisasi, distilasi, atau reverse osmosis) juga adalah kesalahan besar dalam menyimpan elektrode pH. Ini terjadi saat pengguna kehabisan larutan penyimpanan tetapi tetap ingin elektrode terhidrasi. Tapi justru ini akan menambah masalah.
Air yang terdeionisasi tidak memiliki ion. Elektrode pH penuh dengan ion, baik pada larutan filling dan pada bagian yang terhidrasi di kaca detektor. Sehingga, jika elektrode ini dibenamkan di larutan yang tidak mengandung ion, akan menyebabkan perpindahan ion dari elektrode ke larutan, sehingga menjadikan elektrode ini tidak akan berguna.