Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium IPA.
Cara menyimpan bahan laboratorium IPA dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat laboratorium.
Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti:
- Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.
- Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.
- Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol berwarna bening.
- Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.
Sisa bahan praktikum disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak mrni lagi.
Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.